Sabtu, 02 Januari 2016

Rangkuman Bahasa Indonesia Kelas X Semester 1

Ohayou Gozaimasu \=D/, minna~san.
Kali ini Miharu nge-post yang agak serem kali ya(?), karena bakal bahas rangkuman materi, hoho. Yah, ini rangkuman hasil sendiri, jadi kalau ada yang kurang atau salah, gomen, ne? Ini salah satu hasil tugas Miharu sih, daripada nggak ada yang di post, Miharu mau post ini.
selama satu semester ini, gurunya Miharu membahas tentang:
  1. TEKS LAPORAN OBSERVASI
  2. TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
  3. TEKS EKSPOSISI
 Yosha, YONDE KUDASAI!!


TEKS LAPORAN OBSERVASI
     Observasi merupakan kegiatan yang tidak pernah terlepaskan dalam kehidupan seseorang. Observasi bisa dilakukan secara langsung
dan tidak langsung. Observasi secara langsung dapat seperti kegiatan melihat, mengamati, menyaksikan, melakukan, dan merasakan. Sedangkan observasi secara tidak langsung seperti kegiatan membaca, mendengar, mendapatkan berita, dan lain sebagainya.
     Apabila hasil observasi ini ditulis dalam sebuah komplek kebahasaan, terbentuklah teks laporan hasil observasi. Teks laporan observasi mempunyai struktur sebagai berikut:
  1. Pernyataan umum berupa definisi
         Terdapat pada paragraf pertama yang menyampaikan hal-hal umum yang selanjutnya diperinci ke dalam paragraf berikutnya
  2. Aspek yang dilaporkan berupa deskripsi
         Deskripsi yang menjelaskan aspek tertentu dengan didasarkan pada kriteria tertentu dan berbeda dengan paragraf sebelumnya.
Teks laporan hasil observasi juga harus memenuhi kaidah sebagai berikut:
  1. Kalimat definisi
         Definisi adalah suatu batasan atau arti, bisa juga dimaknai kata, frasa, atau kalimat yang mengungkapkan makna, keterangan, atau ciri utama dari orang, benda, proses, atau aktivitas. Contoh definisi                 : adalah, merupakan, yaitu, dan sebagainya.
    Contoh kalimat definisi    : Karbon adalah unsur kimia nonmetal yang disimbolkan dengan
                                                huruf C.
  2. Kalimat konjungsi
         Konjungsi atau kata sambung adalah kata untuk menghubungkan kata-kata, ungkapan-ungkapan, atau kalimat-kalimat dan sebagainya, dan tidak untuk tujuan atau maksud lain. Contoh konjungsi               : yang, dan, atau, tetapi,  seandainya, dan sebagainya.
    Contoh kalimat konjungsi  : Benda hidup mempunyai ciri umum, seperti bergerak, bernapas,
                                                    tumbuh, dan mempunyai keturunan.
  3. Kalimat simpleks dan kompleks
    Kalimat simpleks, yaitu kalimat yang hanya terdiri atas satu struktur dengan satu verba utama. Dengan kata lain, kalimat simpleks adalah kalimat sederhana.
    Contoh simpleks                : mengoyak, tergolong, dan sebagainya.
    Contoh kalimat simpleks   : Gigi taringnya kuat dan tajam untuk mengoyak daging.
    Kalimat kompleks, yaitu kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua verba atau lebih.
    Contoh kalimat kompleks  : Komodo akan menggigit mangsanya, lalu membuntutinya sampai mangsanya lemas tak berdaya.
  4. Kalimat sinonim dan antonim
    Sinonim adalah persamaan kata.
    Contoh sinonim                 : lemas = tak berdaya, indah = bagus, dan lainnya.
    Contoh kalimat sinonim    : Membuntuti sampai mangsanya lemas tak berdaya.
    Antonim adalah lawan kata.
    Contoh antonim                 : jantan >< betina, naik >< turun, dan sebagainya.
    Contoh kalimat antonim    : Dalam hal ini, yang digunakan adalah merpati jantan, sedangkan
                                                 merpati betina hanya untuk pancingan saja.
  5. Mengandung data
         Data adalah kumpulan kejadian yang diangkat dari suatu kenyataan (fakta), yang  dapat berupa angka-angka, huruf, simbol-simbol khusus, atau gabungan dari ketiganya.
    Contoh data                     : 1,5 meter, 300kg , 1 menit, dan sebagainya.
    Contoh kalimat data        : Komodo mempunyai berat 100 kg atau lebih.

TEKS PROSEDUR KOMPLEKS
     Prosedur merupakan cara mengerjakan suatu pekerjaan menurut tingkat-tingkatnya. (J. S. Badudu). Prosedur melakuka pekerjaan dinamakan alur pekerjaan. Alur pekerjaan itulah yang disebut prosedur kompleks. Alur itu tersusun dalam langkah yang berurutan. Tidak boleh ada yang dibalik ataupun dikurangi. Untuk itu, prosedur kompleks memiliki struktur dan kaidah.
     Struktur teks prosedur kompleks terdiri dari judul, tujuan, langkah-langkah, dan penutup atau kesimpulan. Penutup atau kesimpulan ini tidak diwajibkan ada dalam teks prosedur kompleks.
  1. Judul, merupakan pokok atau tema masalah yang akan dibahas dalam prosedur kompleks.
  2. Tujuan, sebuah prosedur diawali pendahuluan dengan memaparkan tujuan dan menambah sedikit penjelasan untuk mengantarkan ke langkah-langkah kerja yang hendak ditempuh dalam bentuk teks. 
  3. Langkah-langkah, dalam hal ini merupakan cara yang dibahas dalam teks yang biasanya diawalnya tertulis, langkah pertama, selanjutnya, kemudian, setelah itu, dan sebagainya. 
  4. Penutup, pada bagian ini, termasuk bagian terakhir yang biasanya tertulis sebagai kesimpulan, tetapi bagian ini tidak wajib dituliskan.
     Selain struktur, untuk memahami teks prosedur kompleks, juga harus mengenal kaidahnya. Kadiah dalam teks prosedur kompleks meliputi:
  1. Kalimat imperatif, deklaratif, dan interogatif
    Imperatif atau kalimat perintah. Contohnya: masukkan, buatlah, pastikan, dan lainnya.
    Deklaratif atau kalimat pernyataan, berfungsi untuk menyatakaan informasi dan berita.
    Interogatif atau kalimat pertanyaan. Berfungsi untuk bertanya. Contoh: Bagaimana cara membuatnya? ; Ingin tahu caranya? ; dan lain sebagainya. 
  2. Menggunakan urutan/langkah
         Prosedur kompleks menggunakan urutan untuk satu tahapan perintah dengan perintahh lain sampaii tahapan selesai. Langkahh harus urut, tidak boleh diacak, dibalik, ataupun dihilangkan.
  3. Menggunakan nomina dan partisipan
    Nomina, adalah kata yang mengacu pada orang, benda, atau hal bersifat abstrak, contoh: kursi, keputusan, dan lain sebagainya.
    Partisipan, mengacu pada manusia secara umum, contoh: pengendara, Anda, kita, dan sebagainya. 
  4. Menggunakan verba atau kata kerja
         Adalah kata yang mengacu pada pekerjaan atau kegiatan seseorang, contoh: melihat, menulis, menolak, dan sebagainya. 
  5. Menggunakan konjungsi atau kata sambung
         Dalam prosedur kompleks biasanya berupa konjungsi temporal, contoh: pertama, kedua, selanjutnya, kemudian, dan sebagainya. 

TEKS EKSPOSISI
     Eksposisi merupakan karangan yang menyajikan informasi, ilmu pengetahuan, definisi, metode, dan sebagainya yang tidak mempengaruhi atau mengajak pembaca. Seperti sebelumnya, teks eksposisi juga memiliki struktur dan kaidah.
Struktur teks eksposisi sebagai berikut:
  1. Pernyataan pendapat (tesis)
    Terdapat pada paragraf pertama yang dapat berisi pendapat, gagasan, dan keyakinan penulis.
  2. Argumentasi
         Uraian atau argumentasi diperjelas dengan fakta yang dilengkapi sebagai angka, peta, grafik, statistik, gambar atau bagan sebagai ilustrasi. 
  3. Penegasan ulang pendapat
         Paragraf diakhiri dengan penegasan ulang pendapat, bukan ajakan atau permintaan dukungan. 
Selain struktur, dalam teks eksposisi perlu memahami kaidah, kaidah teks eksposisi meliputi:
  1. Menggunakan nomina dan pronomina
    Nomina atau kata benda dasar, contoh: meja, gambar, rumah, dan sebagainya.
    Pronomina atau kata yang dipakai untuk mengacu pada nomina lain seperti pronomina persona, seperti saya, engkau, dia, mereka; pronomina penunjuk, seperti ini, itu, sini, situ; pronomina penanya, seperti apa, siapa, mana.
  2. Menggunakan kata-kata leksikal verba, adjektiva, dan adverbia.
    Verba atau kata kerja baik bentuk dasar, seperti pergi, mandi, lukis, maupun verba turunan, seperti perjelas, perbaiki, mengalir.
    Adjektiva atau kata sifat, contoh: amat, terlalu, tidak benar.
    Adverbia atau kata keterangan, contoh: sangat, lekas-lekas, sesungguhnya.
  3. Menggunakan kata hubung (konjungsi)
    Contoh: lalu, sehingga, sambil, ketikan dan akhirnya.
  4. Menyajikan argumentasi urut
    Contoh: lemah -> kuat ; ringan -> sedang -> berat ; atau sebaliknya.
  5. Menyatakan sikap penulis
    Seperti setuju atau tidak setujunya dengan bahasan dalam teks eksposisi tersebut.